Sebagai manusia yang normal, kita semua pasti punya mimpi
dan harapan kan? Nah begitu juga saya. Makanya saya mau share
sedikit pengalaman tentang mimpi kecil saya sewaktu masih SMP. Yuk dibaca
hehehehe:p
Sejak masih SMP, saya sudah mempunyai keinginan untuk kuliah
di Fakultas Psikologi. Sejak dulu saya sudah sangat tertarik dengan kepribadian
manusia yang berbeda-beda, apa yang menyebabkan manusia melakukan suatu hal,
dan saya juga menjadi salah satu tempat yang dituju ketika teman saya ingin curhat. Saya juga sudah bercerita ke ayah saya kalau saya
ingin masuk ke Fakultas Psikologi ketika saya lulus sekolah nanti, tapi ayah
saya tidak setuju karena suatu hal.
Waktu berlalu, saya pun sudah berada di bangku SMA, dan cita-cita
saya untuk menjadi psikolog pun perlahan memudar karena orang
tua saya menginginkan saya menjadi dokter, dan kebetulan saya di SMA masuk ke
kelas IPA. Saya pun mempelajari pelajaran-pelajaran IPA yang berat tersebut dengan
harapan saya bisa masuk ke Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri.
Lalu sampailah saya di masa memilih jurusan untuk jalur undangan,
dan saya pun memilih Fakultas Kedokteran di pilihan pertama dan Fakultas Psikologi
di pilihan kedua. Dan saya pun… tidak lulus hahahahaha. Sebagai manusia normal
yang pastinya punya harapan, saya merasa sedih dan kecewa pada saat itu tapi saya langsung bangkit karena
saya tau saya harus tetap berjuang untuk bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.
Lalu saya pun mengikuti Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri, saya tetap memilih jurusan IPA, tapi kali ini saya tidak memilih
Fakultas Kedokteran lagi sebagai tujuan karena tau saingan-saingan saya sangat berat.
Saya pun memiilih Fakultas Kedokteran Gigi di pilihan pertama, dan Fakultas Pertanian
Jurusan Agribisnis di pilihan kedua. Sejujurnya kedua jurusan itu bukanlah jurusan
yang saya minati, tapi tetap saya pilih karena saya terlanjur mengikuti intensif
di bimbel di jurusan IPA.
Dan ternyata saya belum rejeki untuk masuk ke Perguruan
Tinggi lewat SBMPTN, saya merasa sedih tapi tetap tidak berputus asa. Saya pun
menyiapkan diri untuk Ujian Masuk Bersama Perguruan Tinggi Negeri (UMBPTN)
dengan pilihan jurusan Psikologi di pilihan pertama, Ilmu Komunikasi di pilihan
kedua, dan Ilmu Administrasi Negara di pilihan ketiga. Dan mama saya juga menyuruh
saya untuk mengikuti Ujian Masuk Politeknik Negeri Medan, saya pun memilih jurusan
Akuntansi. Sebenarnya saya tidak memiliki minat apa-apa di Akuntansi ,saya hanya
mengikuti kata orangtua saya.
Lalu tibalah waktu pengumuman, Polmed hari pengumumannya lebih
duluan sehari daripada USU. Saya pun melihat pengumuman tersebut dan
alhamdulillah nama saya ada disana. Saya sudah sedikit pesimis dengan pengumuman
USU karena saya merasa tidak mampu menjawab banyak ketika ujian kemarin. Saya
pun sudah merencanakan untuk mendaftar ulang di Polmed, tapi karena ketidaklengkapan
berkas saya terpaksa menundanya. Dan tibalah pada hari pengumuman USU, saya
tidak langsung membukanya pada pukul 18.00 karena saya sedang pergi dan tidak
membawa hp. Ketika saya pulang kerumah, HP saya sudah dipenuhi notifikasi dari
teman-teman yang mengabari bahwa mereka lulus, walaupun ada juga yang tidak
lulus. Saya tidak langsung membuka pengumuman karena saya tidak berharap
apa-apa, dan saya juga tau servernya pasti masih penuh. Lalu karena teman saya tidak sabar, dia pun
menawarkan diri agar dia yang melihat pengumumannya.Dan Alhamdulillah…ternyata saya
lulus di pilihan pertama, Fakultas Psikologi, Fakultas yang saya impikan sejak saya
masih SMP.
Setelah semua urusan administrasi selesai, saya mengikuti Pengenalan
Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), dan setelah itu saya sudah resmi menjadi
seorang Mahasiswi Fakultas Psikologi USU. Saya menjalani hari-hari di kampus dengan
senang, walaupun kadang terasa lelah karena ada banyak tugas-tugas contohnya seperti ini, tapi saya tetap merasa
excited karena ilmu Psikologi adalah ilmu
yang sangat menarik.
Sekarang saya menyadari, semua kegagalan yang saya alami
adalah rencana Allah untuk menjadikan saya orang yang lebih kuat. Dan setelah
kegagalan-kegagalan itu saya lalui Allah memberikan reward yang sangat saya indah. Sekarang mimpi kecil saya ketika
masih SMP bukanlah hanya ocehan seorang anak kecil yang dulu pernah tidak
disetujui ayahnya, sekarang mimpi itu adalah sebuah kenyataan yang saya jalani.
Sekian cerita singkat dari saya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat
bagi pembaca, dan memetik pejajaran bahwa kita tidak boleh takut untuk bermimpi.
Karena apapun mimpi kita, semuda apapun usia kita waktu kita bermimpi, sesering
apapun kita gagal, mimpi itu bisa jadi kenyataan bila kita terus berusaha dan berdoa.
Memang terdengar klise, tapi saya rasa kalimat “Semua hal hebat berawal dari
mimpi” itu benar adanya :-)
Psst.. kalau mau tau lebih banyak tentang Psikologi bisa mampir ke blog Saras, Dhita, Yasmin, dan Gio yaah! Thankyouuu❤
Psst.. kalau mau tau lebih banyak tentang Psikologi bisa mampir ke blog Saras, Dhita, Yasmin, dan Gio yaah! Thankyouuu❤
0 komentar:
Posting Komentar