Inteligensi
Inteligensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan
untuk beradaptasi pada, dan belajar dari, pengalaman hidup sehari-hari.
Tes Inteligensi Individual
·
Tes Binet. Terdiri dari 30
pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk menyentuh telinga hingga kemampuan untuk
menggambar desain berdasarkaningatan dan mendefinisikan konsep abstrak.
Binet menggunakan konsep mental
age (MA) atau usia mental. Tak lama kemudian, William Stern menciptakan
konsep intelligence quotient (IQ), yaitu usia mental seseorang dibagi
dengan usia kronologis, lalu dikalikan 100. (IQ=MA/CA x 100)
·
Skala Weschler. Selain menunjukkan
IQ keseluruhan, skala Wechsler juga menunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja pada
lima subskala kinerja.
Tes Individual versus
Tes Kelompok
- Lorge-Thorndike Intelligence Tests
- Kuhlman-Anderson Intelligence Tests
- Otis-Lennon SchoolMental Abilities Tests
Tes Multiple Intelligences
Mana yang lebih tepat, memandang inteligensi murid sebagai
kemampuan umum atau sebagai sejumlah kemampuan spesifik yang berbeda?
Pandangan awal. Binet
dan Stern memfokuskan pada konsep
inteligensi umum yang oleh Stern dinamakan IQ. Wechsler percaya bahwa adalah
mungkin dan perlu untuk mendeskripsikan baik itu inteligensi umum maupun
inteligensi spesifik dan inteligensi kinerja seseorang. Dia mendasarkan diri
pada gagasan Charles Spearman (1927) yang mengatakan bahwa orang punya
inteligensi umum yang disebut g, dan tipe inteligensi spesifik,
yang disebut a.
Teori Triarkis
Sternberg. Menurut teori ini, inteligensi muncul dalam bentuk: analitis,
kreatif, dan praktis. Inteligensi analitis adalah kemampuan untuk menganalisis,
menilai, mengevaluasi, memabandingkan, dan mempertentangkan. Inteligensi
kreatif adalah kemampuan untuk mencipta,mendesain, dan mengimajinasikan.
Inteligensi praktis fokus pada kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan,
mengimplementasikan, dan mempraktikkan.
Delapan Kerangka
Pikiran Gardner.
1.
Keahlian
verbal: kemampuan untuk berpikir dengan kata dan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan makna (penulis, wartawan, pembicara).
2.
Keahlian
matematika: kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika (ilmuwan,
insinyur, akuntan).
3.
Keahlian
spasial: kemampuan untuk berpikir tiga dimensi (arsitek, perupa, pelaut).
4.
Keahlian
tubuh-kinestetik: kemampuan untuk memanipulasi objek dan cerdas dalam
hal-hal fisik (ahli bedah, pengrajin, penari, atlet).
5.
Keahlian
musik: sensitif terhadap nada, melodi, irama dan suara (komposer, musisi,
dan pendengar yang sensitif).
6.
Keahlian
intrapersonal: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupan
dirinya secara efektif (teolog, psikolog).
7.
Keahlian
interpersonal: kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif
dengan orang lain (guru teladan, profesional kesehatan mental).
8.
Keahlian
naturalis: kemampuan untuk mengamati pola-pola di alam dan memahami sistem
alam dan sistem buatan manusia (petani, ahli botani, ahli ekologi, ahli tanah).
Proyek Spektrum. Proyek
Spektrum diawali dengan ide dasar bahwa setiap murid punya potensi untuk
mengembangkan kekuatan di 1 atau 2 area. Seperti apakah kelas Spektrum itu?
Kelas ini memiliki banyak materi yang dapat menstimulasi berbagai inteligensi.
Key School. Key
School menyediakan kepada murid aktivitas yang melibatkan berbagai keterampilan
yang berkaitan dengan 8 kerangka pikiran Gardner. Tujuan Key School adalah
membuat murid menemukan sendiri minat dan bakat masing-masing, dan kemudian
membiarkan mereka mengeksplorasinya.
Emotional
Intelligence. Emotional intelligence adalah kemampuan untuk memonitor
perasaan diri sendiri dan perasaan serta emosi orang lain, kemampuan untuk
membedakannya, dan kemampuan untuk menggunakan informasi ini untuk memandu
pemikiran dan tindakan dirinya.
Kontroversi dan Isu dalam Inteligensi
Sifat dan Asuhan. Isu
sifat-asuhan (nature-nurture)
adalah debat tentang apakah perkembangan seseorang terutama dipengaruhi oleh
sifat alamiah ataukah oleh pengasuhan. Sifat adalah warisan biologis anak,
sedangkan asuhan adalah pengalaman lingkungan
Apakah Orang Punya
Inteligensi Umum? Mengingat banyak orang tertarik pada multiple intelligence, tampaknya tidak bijak untuk memikirkan
tentang kemungkinan anak punya inteligensi umum. Akan tetapi sejumah pakar
mengatakan bahwa individu bukan hanya punya inteligensi umum, tetapi
inteligensi umum ini juga bisa diaplikasikan untuk memprediksi kesuksesan
sekolah dan pekerjaan.
Etnis dan Kultur.
Perbandingan etnis. Di
AS, skor rata-rata anak dari keluarga Afrika-Amerika dan Latin berada dibawah
anak dari keluarga kulit putih non Latin berdasarkan tes inteligensi standar. Apakah
perbedaan ini didasari oleh faktor warisan genetika atau lingkungan? Jawabannya
adalah lingkungan. Salah satu alasannya adalah dalam dekade terakhir ini, saat
keluarga Afrika-Amerika mengalami peningkatan peluang sosial,ekonomi dan
pendidikan, gap antara anak-anak Afrika-Amerika dan Kulit Putih pada tes
inteligensi konvensional semakin menyempit.
Bias kultural dan tes yang fair
secara kultural. Banyak tes inteligensi awal mengandung bias kultural,
lebih memihak pada anak-anak perkotaan ketimbang pedesaan, anak dari keluarga
kelas menengah ketimbang keluarga miskin, lebih memihak Kulit Putih ketimbang
anak minoritas. Problem lainnya adalah bahkan jika isi dari item tes itu tepat,
bahasa yang dipakainyamungkin tidak pas. Beberapa anak dari etnis minoritas
akan kesulitan memahami bahasa tes.
Tes yang fair secara
kultural adalah tes yang diusahakan bebas dari bias kultural. Ada dua jenis
tes, yang pertama berisi item-item yang diyakini dipahami oleh anak-anak dari
semua kelompok etnis dan sosioekonomi. Tipe tes kedua tidak menggunakan item
verbal.
Pengelompokan dan Penelusuran Kemampuan.
Pengelompokan kemampuan antar
kelas. Tipe pengelompokan in mengelompokkan murid berdasarkan kemampuan
atau prestasi mereka. Pengelompokan antar kelas adalah membagi murid ke dalam
jalur persiapan ke universitas dan jalur umum. Di dalam dua jalur ini, dapat
dilakukan pengelompokan lebih jauh. Bentuk penulusuran kemampuan lainnya adalah
dengan mempertimbangkan area kemampuan yang berbeda-beda.
Satu variasi dari pengelompokan kemampuan antarkelas adalah program non-graded
(lintas usia), dimana murid dikelompokkan berdasarkan kemampuandalam
subjek tertentu terlepas dari usia atau levelnya. Joplin Plan adalah program nongraded
untuk pelajaran membaca. Dalam Joplin Plan, murid kelas dua, tiga, empat
disatukan karena tingkat kemampuan membaca mereka sama.
Pengelompokan
Kemampuan dalam Kelas. Pengelompokan ini menempatkan individu dalam dua
atau tiga kelompok di dalam kelas dengan mempertimbangkan perbedaan kemampuan murid.
0 komentar:
Posting Komentar